Muhammad Firdaus: Gubernur Netral, Walikota Harus Prioritas Warga Banua

NARAI HABAR, BANJARMASIN – Suasana pemungutan suara di TPS 011, Jalan Kelayan A Gang 12 Ujung, berlangsung damai dengan semangat persaudaraan. Dengan mengusung tajuk “Pilihan Boleh Berbeda, Tapi Kita Tetap Saudara”, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan warga setempat menunjukkan komitmen untuk menjaga netralitas serta transparansi dalam proses demokrasi.

Ketua KPPS, Edi, menegaskan bahwa tantangan terbesar adalah memastikan netralitas di tengah perbedaan pilihan. “Kami, sebagai petugas, tidak memberikan pengaruh apa pun kepada masyarakat. Netralitas adalah kunci utama, apapun pilihannya, kita tetap damai,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 16 menekankan pentingnya menjaga persatuan. “Kita tetap menjadi satu kesatuan, memegang teguh rasa persaudaraan. Proses pemungutan suara di TPS 011 juga terbuka untuk umum. Warga bisa menyaksikan langsung perhitungan suara,” jelasnya. Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 501 orang, TPS 011 memastikan semua warga mendapat hak suara dalam suasana yang nyaman dan aman.

Muhammad Firdaus, salah satu warga yang juga pemilik Majelis Taklim Al Jamal di Jalan Kelayan, berharap siapapun pemimpin yang terpilih bisa bijaksana. “Untuk gubernur, kita netral saja. Tapi walikota harus ada perubahan, sebaiknya putra daerah. Saya mendukung nomor 3, H. Mukhyar,” ungkapnya.

Di RT 022 yang berdekatan, sekitar 250 pemilih juga berpartisipasi dengan semangat yang sama, menunjukkan bahwa pemilu di Banjarmasin berlangsung damai dan penuh kebersamaan.

Dengan semangat “Pilihan Boleh Berbeda, Tapi Kita Tetap Saudara,” TPS 011 Kelayan A memberikan contoh bahwa demokrasi tidak hanya soal perbedaan pilihan, tapi juga menjaga persatuan dan transparansi dalam setiap prosesnya. (Nd_234)