NARAI HABAR, TAPIN -Syamsul Bahri alias SBR, legislator DPR RI, kembali menyuarakan gagasan inovatif untuk membangun kampung halamannya, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Dalam Pilkada 2024, SBR berambisi menerapkan program pendidikan tinggi gratis demi mencetak generasi emas di daerah tersebut.
“Saya bercita-cita, misalnya program 1000 S1 beasiswa, 200 S2, dan 100 S3. Ini bisa dilakukan,” ujar SBR saat menjadi pembicara di acara PMII se-Kalsel di Kabupaten Tapin. Program ini akan menyasar penduduk usia 15-25 tahun di seluruh desa Tanah Bumbu, yang terdiri dari 150 desa. Dalam lima tahun, SBR optimistis program ini dapat melahirkan ribuan sarjana yang siap meningkatkan kualitas sumber daya manusia setempat.
Gagasan ini diharapkan dapat menjawab tantangan terkait ketersediaan sumber daya lokal yang selaras dengan pembangunan Tanah Bumbu. “Generasi emas ini lima tahun yang akan datang manfaatnya akan kita rasakan. Bahwa kita tak sulit lagi mencari orang-orang yang siap kerja,” tegas SBR.
Selain pendidikan, SBR juga memiliki visi untuk menjadikan Tanah Bumbu sebagai kota teluk metropolitan yang berperan sebagai hub logistik Indo-Pasifik, mengingat kedekatan geografisnya dengan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. “Bayangkan saja jika Tanah Bumbu ini jadi hub logistik perdagangan Indo-Pasifik. Ini tentu akan menguntungkan sekali,” ucap SBR.
Ia membayangkan bahwa dengan status resmi IKN sebagai ibu kota negara, wilayah Kalimantan Timur akan menjadi pintu masuk utama perdagangan Indo-Pasifik. Pelabuhan-pelabuhan akan ramai dan membutuhkan kawasan transit yang kuat, seperti Tanah Bumbu dan Kotabaru, yang bisa bersinergi mengambil peran vital tersebut.
“Infrastruktur pelabuhan yang representatif untuk logistik maupun orang perlu disiapkan secara matang, mulai dari kajian hingga eksekusinya,” kata SBR. Potensi ekonomi daerah juga akan meningkat seiring dengan padatnya aktivitas pelabuhan penyangga IKN, membuka pintu investasi dan mendorong perkembangan ekonomi masyarakat Tanah Bumbu.
“Kalau sarana-sarana itu ada, paling tidak orang punya alasan untuk singgah ke Tanah Bumbu,” pungkasnya. (Nd_234)